Home / Artikel / Pemindahan Ibukota Indonesia, Ini Berkah Bagi Developer Properti Indonesia

Pemindahan Ibukota Indonesia, Ini Berkah Bagi Developer Properti Indonesia

Nataproptech.com, Tangerang - 2019 dikejutkan dengan pemindahan ibukota negara kita dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Sontak, berita ini menghebohkan publik dan juga banyak pihak yang merasa senang dan juga ada yang menentang perpindahan ibukota ini. Bagi mereka yang menentang, perpindahan ibukota ini dirasa tidak perlu dan hanya membuang-buang waktu dan biaya. Namun lain lagi, bagi mereka yang senang, perpindahan ibukota ini dirasa diperlukan terlebih dengan kondisi Jakarta sendiri yang sudah tidak kondusif. Dalam dunia properti, perpindahan ibukota ini ikut disambut antusias loh oleh developer property Indonesia. Mengapa?

Seperti yang kita ketahui, tidak lama lagi ibukota akan pindah ke Kalimantan nan jauh disana. Meskipun jauh, namun tidak sedikit juga pihak yang merasa antusias dan senang akan perpindahan ibukota ini. Hal ini diamini oleh beberapa developer properti karena begitu banyak hal positif yang diprediksi akan menjadi angin segar khususnya untuk perekonomian di Kalimantan sendiri dalam sektor properti.

Sejak perilisan perpindahan ibukota ini banyak developer properti merencanakan untuk membangun kerajaan bisnis nya berdekatan dengan ibukota. Tidak hanya itu, ternyata jauh jauh hari sudah banyak developer yang memilih tanah Kalimantan sebagai lokasi pembangunan propertinya, sehingga dengan berita perpindahan ibukota ini tidak sedikit pengembang yang sangat senang karena permintaan masyarakat akan properti pun bisa dipastikan akan meningkat seiring dengan pembangunan ibukota yang masih sekitar 3-4 tahun kedepan.


Bagi para developer, kalimantan khususnya balikpapan menjadi wilayah yang lebih cepat menerima dampak posistif dari rencana pemerintah ini. Di kota ini, semakin banyak investor yang mulai melirik potensi bisnis di tanah borneo dimana hal ini didukung juga dengan perkembangan infrastruktur dan pembangunan yang sangat pesat dari kalimantan dan daerah disekitarnya sendiri.

Antusiasme para developer akan perpindahan ini memanglah wajar, karena perubahan dan wajah ibukota baru ini diarasa akan maksimal dan pemerintah pun sudah memiliki rencana terkait pembangunannya. Dilansir tempo, untuk kawasan ibukota ada pembangunan seluas 2.000 hektar untuk pembangunan istana dan 40.000 hektar fasilitas pendukung, sisanya yaitu sekitar 200.000 hektar untuk fasilitas lain-lain.

Dengan fakta ini, developer pun semakin bersemangat karena nantinya akan mendorong pergerakan tidak hanya properti yang dijual saja, namun juga properti yang disewakan dimana banyak developer yang mengharapkan bisa meraup pasar properti indonesia yang lebih besar. (TD)


What's On